rss

KALENDER

Blog Archive

siswa

alumni

SIAP UJIAN NASIONAL MATEMATIKA DAN FISIKA

SIAP UN

Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

logo sma

pencarian

marque berjalan

SMA NEGERI 1 SUKAHAJI SEKOLAH BERNUANSA AGAMIS + PESANTREN

Senin, 31 Mei 2010

IMPROVING HIGH SCHOOL STUDENTS' INTEREST TOWARDS SCOUTING ACTIVITIES

DI SINI Selengkapnya...

STUDENT INTERESTS JOIN EXTRA-CURRICULAR LOW, THERE WHAT? "So Junior, NO! Senior Direct, OK! Interesting activities, YES! "

DI SINI Selengkapnya...

Minggu, 30 Mei 2010

Tentang Pesantren lagi

Embrio pesantren tumbuh dan berkembang secara bottom up. Cikal bakal pesantren adalah aktifitas yang...dilakukan seoarang alim yang tulus, sederhana dan mandiri. Bermula dari rumah
Mula mula kegiatan pengajian dan pendidikan agama Islam diselenggarakan di rumah ustadz calon kiai. Murid dan santrinya adalah putra putrinya dan anak anak tetangga sekitar rumah. Materi utamanya al quran.
Menyebar sekampung
Setelah masyarakat sekampung desa mengetahui aktifitas ustadz, mereka menitipkan anak anak mereka untuk diajari ngaji dan ilmu agama Islam lainnya. Santri yang bertambah banyak membutuhkan sarana terutama masjid. Maka dibangunlah masjid untuk solat berjamaah sekaligus tempat pendidikan. Pada tahap ini para santri masih pulang ke rumah selepaas mengaji. Sementara ustadz mulai merangkak menjadi tokoh sentral di kampung/desanya melalui aktifitas keagamaan.
Antar Desa

Berita aktifitas pengajian makin menyebar ke desa desa tetangga. Sejalan dengan itu mobilitas ustdz pun semakin tinggi misalnya meliputi pengajian undangan dalam rangka walimah atau peringatan hari besar islam. Selain itu pengajian pasaran yang mirip stadium generale di masjid merupakan cara efektif mengembangkan pesantren. Mulai fase inilah masarakat memberikan SK Kiai, yaitu sebuah pengakuan yang muncul secara alamiah tanpa rekayasa. Pada tahap ini pula santri berdatangan dari luar desa dan menambah jumlah rombongan belajar. Fleksibilitas pesantren dalam menerima calon santri tanpa batasan usia meniscayakan kiai melakukan diversifikasi menu pengajian melalui penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kualifikasi kiai. Pada tahap ini pula institusi pesantren membutuhkan tempat menginap/ asrama untuk santri yang datang dari tempat jauh. Maka didirikanlah asrama secara swadaya mandiri (tidak ada proposal proposalan, karena bertentangan dengan asas kemamdirian ). Setelah melalui tahap ini pesantren dianggap sudah memiliki basik yang cukup untuk mengembangkan sayap ke wilayah yang lebih luas. Jadi sudah siap go publik. Basic dimaksud adalah ketulusan yang teruji, santri banyak dengan motivasi jelas, SK Kiai dari masyarakat, dan institusi yang sudah baik. Wallahu a'lam.
Selengkapnya...

Sabtu, 29 Mei 2010

Layang layang, sendal jepit dan Nasionalisme

Tidak syak lagi bangsa kita mengidap sindrom rendah diri (minderwardegheid complex syndrome).Perasaan ini menghinggapi seluruh lapisan masyarakat, tua muda, besar kecil, laki laki perempuan, di desa di kota. contoh wujud dari perasaan ini misalnya, remaja remaji akan lebih bangga memakai sepatu bally made in Itali dari pada mengenakan sepatu buatan Cibaduyut.Contoh lain memberi label merek produksi dalam negeri dengan istilah yang berbau luar negeri. Ada juga produk lokal yang dicap made in negara tertentu. Wah yang ini kebangetan banget. Ada pengalaman menarik ketika penulis hidup bertetangga dengan komunitas Korea di jakarta. Ketika murid murid SD Korea digembalakan oleh gurunya di perkampungan betawi di kawasan kuningan Setiabudi, mereka menangkapi kupu kupu untuk mengisi insektarium. Sendal jepit yang mereka pakai agak aneh.Tak terlalu sulit untuk mengatakan sendal itu pasti made in korea. Setelah ditanyakan kepada gurunya, penulis sempat geleng geleng kepala seraya berdecak kagum, hebat, hebat . Nasionalisme bukan saja mendarah daging malahan sudah melekat kuat pda sendal jepit. Pengalaman lainnya, ketika anak anak Chun Dwo Hwan (Presiden KORSEL saat itu, ejaannya pas nnggak yah) bermain layangan di jalan jalan komplek Patra Jasa . Layang layang yang mereka mainkan lagi lagi made in Korea Selatan. 'Demikianlah kami membangun nasionalisme dengan melatih murid murid mencintai kami punya barang barang'. Seloroh guru SD Korsel itu. Selengkapnya...

Jumat, 28 Mei 2010

SINDANG, PUSAT KOMANDO GERILYA DAN PEMERINTAHAN DARURAT KABUPATEN MAJALENGKA

DI SINI Selengkapnya...

MENINGKATKAN MINAT SISWA SMA TERHADAP KEGIATAN PRAMUKA

http://ambalanpramukasmanji.blogspot.com/2010/05/meningkatkan-minat-siswa-sma-terhadap.html Selengkapnya...

Kamis, 27 Mei 2010

Sudah Saatnya

Ketika mengajar ekonomi tahun 90 an, saya kerap dijuluki teman sebagai guru penjelajah(kayak petinju 7aja). Pada saat tentu saja bangga. Tapi sekarang mah malu karena tindakan itu bisa dikategorikan pelacuran atau perselingkuhan profesi. Masih ingat ingat lupa ketika membahas teori pertumbuhan ekonomi. Mulai dari madzhab klasik, madzhab sejarah, teori WW Rostow(dulu dipakai oleh mafia Barkeley di awal orba), Teori Harrod Domar, dan teori Josheph Schumpetter. Yang terakh4r 4ni yang menarik. Menurut Scumpeter. Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh entrepreneurship. Beliau menunjuk faktor jiwa kewirausahaan sebagai faktor penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Saya kira teori sangat relevan untuk menjawab pertanyaan mengapa indones4a tidak maju maju, padahal sunber daya alam dan manusia sangat melimpah. Jika ditelisik, ternyata orang Indonesia yang memiliki jiwa entrepreneur (kewirausahaan) sangat sedikhit. Salah satu sumber(institusinya lupa ) menyebutkan bahwa untuk memacu pertumbuhan ekonomi diperlukan paling sedikit 2 persen penduduk mem4liki jiwa entrepreneur. Berdasarkan sumber tersebut Indonesia hanya memiliki entrepreneur sebanyak, eh sesedikit, 0,18 persen. Jadi sangat jauh dari syarat minimal. Bandingkan denan negara lain seperti Singapura dan Amerika Serikat. Entreseneurship Singapura 7,8 persen sementara AS 11,2 Persen. Tanpa berpretensi mengabaikan faktor faktor lainnya, saya berpendapat sudah saatnya, sekali la4i sudah saatnya seluruh komponen bangsa memusatkan perhatian kepada upaya peningkatan prosentas4 kewirausahaan sampai mencapai 2 persen.
Sebaiknya SMA Sukahaji juga mulai menyiapkan langkah untuk itu. Bagaimana ? Sudah saatnya kan ?
Selengkapnya...

Tentang Pesantren

Pesantren boleh jadi merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia. Jauh sebelum Belanda datang ke Indonesia (1602) , pesantren sudah sudah banyak bermunculan. Dan lembaga ini pulalah yang menjadi benteng pertahanan dari misi pemurtadan Belanda.Faktanya, begitu penjajah hengkang dari bumi pertiwi, penduduk Indonesia tidak memjadi kristen. Bandingkan dengan Philipina penduduknya menjadi nasrani ketika ditinggalkan okeh penjajah. Begitu penting peranan pesantren mulai dari proses mencerdaskan bangsa, melakukan pencerahan, membangun karakter dan kepribad4an bangsa sampai berjuang mengusir penjajah. Peran peran penting tersebut mustahil dapat terlaksana apabila pesantren tidak memiliki manhaj, visi dan menejmen yang baik. Padahal kita tahu sosok pesantren pada saat itu masih sangat sederhana segalagalanya. Dari berbagai kajian diketahui berapa pilar yang memungkinka lembaga ini beseran pemting dan eksis sampai sekarang. Pilar pilar dimaksud diantaranya: 1. Keikhlasan. Keikhlasan adalah sikap mental berupa kesediaan berbuat tanpa pamrih dari manusia. Sikap mdntal ini berakar pada keyakinan yang sangat kuat kepada Allah tuhan pemberi rizki.
2. Kemandirian Kemandirian mengandung makna percaya kepada kemampuan dan pntensi diri sendiri dan tidak bergantung kdpada orang atau pihak lain. Kemanpuan ini juga berakar pada keyakinan ajaran Islam, misalnya tentang kemuliaan dan martabat manusia, doktrin tentang fungsi kholifatullah fil ardhi dan sebagainya.3. Kesederhanaan. Di dalam Islam ada yang namanya washat. Kata ini memiliki banyak makna yaitu: pertengahan, sederhana, berdiri di tengah tengah, moderat, penengah atau wasit, punya pendirian yang teguh. Sifat dan karakter inilah yang menjadi roh atau spirit dari konsep kesederhanaan yang menyebabkan pesantren diakui masyarakat.
Selengkapnya...

Selasa, 18 Mei 2010

Belajar gratis di negri Miyabi

Bagi siswa SMA yang berminat melanjutkan belajar ke perguruan tinggi di Jepang inilah info beasiswaKedutaan besar Jepang (Monbukagakusho) menawarkan beasiswa bagi lulusan SMA untuk program S 1, (College of Technologi),D3 dan D2 (Profesionak Training College) mulai tahun 2011. Syarat pyarat pelamar : 1. Lahir antara 2 April 1989 - 1 April 1994 2. Nilai rata rata ijazah/rapor kelas XII semerter akhir 8,4 untuk S 1 dan 8,0 untuk D2 dan D 3 3. Menyerahkan fotocopi rapor /ijazah sebelum tanggal 10 Juni 2010 3. Pendaptaran ditutup tanggal 31 Mareu 2011. Formulir sudah dapat diambil di Kedubes Jepang di Jakarta atau di Konsulat Jemdral di Surabaya dan Makassar. Berkas lamaran disampaikan ke Kedutaan Besar Jepang Jalan MH Thamrin 24 Jakarta Selengkapnya...


Selengkapnya...