rss

KALENDER

Blog Archive

siswa

alumni

SIAP UJIAN NASIONAL MATEMATIKA DAN FISIKA

SIAP UN

Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

logo sma

pencarian

marque berjalan

SMA NEGERI 1 SUKAHAJI SEKOLAH BERNUANSA AGAMIS + PESANTREN

Minggu, 27 Juni 2010

Naik kelas 100 persen

Rapat kenaikan kelas Kamis, 24 juni 2010 kemarin memunculkan wacana lama, yaitu bagaimana 'memaafkan' dengan manis kehdiran siswa yang tidak memenuhi syarat. Seperti diketahui kehadiran siswa minimal 90 persen menjadi salah satu syarat kenaikan kelas. Jadi secara normatif seorang siswa yang presensinxa kurang dari 90 persen di tahun pelajaran berjalan, maka ia dinyatakan tidak naik kelas. Akan tetapi di dalam rapat biasanya terjadi tarik ulur berbagai kepentingan sehingga siswa seperti itu akhrnya dapat naik kelas 'dengan syarat'. Yang dimaksud dengan kepentingan misalnya, kepentingan (kepala) sekolah, pertimbangan kemanusiaan, dan primoldialisme. Lalu yang menjadi wacana selanjutnya adalah syarat apa yang harus dipenuhi pasca kenaikan kelas. Biasanya syarat syarat dimaksud meliputi pembinaan di semester berikvnya antara lain perjanjian dan pengaturan teknis lainnya.Tapi lagi lagi cara ini sering menjadi tidak efektif. Salah satu contnh, kasus Rendy. Tahun lalu ia naik bersyarat, dan berulang kembali dalam rapat kenaikan kelas kemarin. Ada dua opsi lain yang perlu dicoba. Pertama, menegakkan aturan tanpa pandang bulu. Ini yang paling islami. Kedua, menerapkan semester pendek selama liburan dan awal semester berikutnya. Ini yang paling adil. Jika cara di atas diterapkan. Insyaallah masalah absensi tidak akan menjadi krusial seperti sekarang ini sehingga tidak menjadi duri dalam daging. Dan inszaallah sekolah punya posisi tawar yang kuat. Wallahu a'lam. Selengkapnya...

Rabu, 02 Juni 2010

Belajar truuz Nak !

Saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional SMA,SMK,MA tanggal 26 April lalu. Ekspresi siswa tahun terakhir sekolah menengah itu berwarna warni bak pelangi. Merah jingga kuning hijau biru nila ungu adalah ragam ekspresi mereka; puas karena lulus, setengah puas karena lulus juga, riang gembira karena terlepas dari beban, duka nestapa sebab tak lulus. Kepada yang lulus bergembiralah. sebab tak perlu menyembunyikan muka. Kepada yang belum lulus hendaknya tabah menerima kenyataan. Besok lusa pun bertemu dengan kegembiraan. Jika hendak menangis, menangislah. Tumpahkan air mata seperlimanya saja. Ambil hikmah dan pelajaran berharga dari kejadian ini.
Kini saatnya kita berkumpul bersama. Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2010. Saat yang tepat untuk membangun kembali optimisnme dalam menata kehidupan kita kedepan.
Jika kemarin dan hari ini kita mendengar tentang duka nestapa dan rintihan tangis ibu pertiwi. Maka sekalah air matanya dengan semangat dan kerja keras. Realitas yang memilukan yang kita rasakan hari ini; sulitnya pekerjaan, tingginya pengangguran, mahalnya biaya pendidikan, mengguritanya korupsi,jatuhnya harga diri. Semuanya itu akan menjadi kenangan lima belas tahun mendatang. Saat dimana bangsa bangsa lain menatap kita dengan menengadah penuh hormat.
Pahamilah Nak!
Bangsa kita sejatinya bangsa yang besar. Kekayaan alam kita melimpah ruah. Posisi kita yang amat merenah. Ini semua bukan hanya kata kita. Tapi sudah jadi kata dunia.
Ketahuilah Nak!
Itu semua modal anugrah Allah.. Tak perlu uang untuk membelinya. Tak perlu doa tuk memintanya. Tak perlu pengorbanan untuk mendapatkannya.Semuanya gratis.
Ketahuilah Nak!
Itu semua membutuhkan sumber daya manusia untuk mengelolanya. Al Quran menyebut pengelola sumber daya alam itu dengan Sholihin. Yaitu manusia yang taat beribadah, berotak cerdas, berteknologi canggih, berkepribadian dan berakhlak mulia. Ketahuilah Nak! Orang sholeh tidak jadi tiba tiba. Alias sim salabim. Tetapi harus diupayakan melalui belajar, belajar dan belajar. Oleh karena itu, apapun hasil UN, janganlah berhenti belajar.

Diposkan oleh k@ngenpud di 23:47 0 komentar Selengkapnya...