rss

KALENDER

Blog Archive

siswa

alumni

SIAP UJIAN NASIONAL MATEMATIKA DAN FISIKA

SIAP UN

Tukeran link



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

logo sma

pencarian

marque berjalan

SMA NEGERI 1 SUKAHAJI SEKOLAH BERNUANSA AGAMIS + PESANTREN

Rabu, 22 Oktober 2014

Berbahaya Membakar Sampah

Sampah memang unik. Mengapa ? Karena dengan sampah kita bersahabat dan dengan sampah pula kita bisa berseteru. Demikian pula dengan kebiasaan membakar sampah yang masih menjadi kebiasaan banyak orang. Selain cepat, cara ini juga dianggap hemat untuk mengurangi sampah atau benda yang ingin dihilangkan. Padahal cara tersebut memiliki sejumlah bahaya bagi manusia maupun lingkungan. Berikut ini tujuh fakta berbahaya dari aktivitas membakar sampah: Pada umumnya, terutama sampah dari rumah dibakar secara serampangan. Kegiatan ini akan menghasilkan karbomonoksida (CO) yang bila terhirup manusia dapat mengganggu fungsi kerja hemoglobin (sel darah merah) yang semestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen (O2) ke seluruh tubuh. Kekurangan O2 ini bisa menimbulkan kematian. Sebagai gambaran kasar, satu ton sampah yang dibakar akan berpotensi menghasilkan gas CO sebanyak 30 kg. Asap dari pembakaran sampah plastik akan menghasilkan senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai herbisida (racun tumbuhan). Selain itu, proses tersebut juga dapat menghasilkan fosgen atau gas beracun berbahaya yang pernah digunakan sebagai senjata pembunuh pada masa Perang Dunia pertama. Hasil pembakaran sampah yang mengandung klorin dapat menghasilkan 75 jenis zat beracun lain. Asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena (gas beracun penyerang jantung) sebanyak 350 kali. Zat ini ditengarai sebagai biang keladi penyebab kanker dan hidrokarbon berbahaya (seperti asam cuka) penyebab iritasi. Membakar kayu juga dapat menghasilkan senyawa yang mengakibatkan kanker. Sedangkan melamin dapat menghasilkan formaldehida (formalin) bila dibakar dengan suplai oksigen yang banyak atau HCN (asam sianida) bila kurang oksigen. Pembakaran sampah di area terbuka dapat menghasilkan partikel debu halus atau Particulate Matter (PM) yang mencapai level PM 10 (10 mikron). Dengan tingkatan tersebut, zat ini tidak dapat disaring oleh alat pernapasan manusia, sehingga bisa masuk ke paru-paru dan mengakibatkan gangguan pernapasan. Pembakaran sampah dapat menyebabkan kabut asap yang tebal dan mengurangi jarak pandang dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal. Yang lebih parah, bisa memicu terjadinya kebakaran dengan skala lebih besar. Kita tentu masih ingat terjadinya kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan yang menyebabkan kapal laut menabrak tebing dan menghentikan aktivitas penerbangan komersial di beberapa bandara. Oleh karena itu, marilah kita mengelola limbah rumah tangga secara bijak, agar tidak membahayakan manusia dan selalu menjaga kenyamanan lingkungan. Oleh: Supriyono,S.KM,M. Kes'Suame Magazine' photo (c) 2007, Addy Cameron-Huff - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/ Selengkapnya...

MANFAAT TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA).

Tanaman obat keluarga (TOGA) pada dasarnya adalah tanaman yang ditanam di halaman rumah, kebun ataupun sebidang tanah atau ditanam didalam pot yang dimanfaatkan sebagai budidaya tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan. Tanaman obat keluarga juga berfungsi sebagai pemanfaatan lingkungan di sekitar rumah dan kebun. Di era sekarang semakin banyak keluarga yang sadar betul apa manfaat dari tanaman obat itu sendiri. Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang. Manfaat dari tanaman obat keluarga sangat beragam tergantung subjektifitas kita memandangnya. Beberapa manfaat tanaman obat keluarga antara lain : 1. Sebagai pelengkap obat-obatan keluarga yang bersifat tradisional 2. Bernilai tambah estetika bila di tata dengan apik dan rapi 3. Memberi Contoh Cara Pemanfaatan Lingkungan Pekarangan 4. Menambah Nilai Keasrian dan Kesejukan Halaman pekarangan rumah 5. Tentunya dapat kelola dengan baik dan dapat menghasilkan pendapatan tambahan. Beberapa jenis –jenis tanaman obat keluarga seperti : A. Jenis tanaman obat keluarga yang dimanfaatkan daunnya : 1. Daun dewa (Gynura Segetum) : Menyembuhkan muntah darah dan payudara bengkak 2. Seledri : Menyembuhkan tekanan darah tinggi 3. Belimbing : Menyembuhkan tekanan darah tinggi 4. Kelor : Mengobati panas dalam dan demam 5. Daun bayam duri : Mengobati kurang darah 6. Kangkung : Mengobati insomnia 7. Saga (Abrus precatorius) : Menyembuhkan batuk dan sariawan 8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) : Menyembuhkan penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin) 9. Landep (Barleriae prionitis L.) : Menyembuhkan rematik 10. Miana (Coleus atropurpureus Bentham) : Menyembuhkan wasir 11. Pepaya (Carica papaya L.) : Menyembuhkan demam dan disentri 12. Jintan (Coleus amboinicus) : Menyembuhkan batuk, mules, dan sariawan 13. Pegagan (Cantella asiatica Urban) : Menyembuhkan sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri) 14. Blustru (Luffa cylindrice Roem) : Bersifat diuretik (peluruh air seni) 15. Kemuning (Murrayae paniculata Jack) : Menyembuhkan penyakit gonorrhoe 16. Murbei (Morus indica Rumph) : Bersifat diuretik 17. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) : Bersifat diuretik 18. Sirih (Chavica betle L.) : Menyembuhkan batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur 19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth) : Sebagai obat diare dan obat kumur 20. Salam (Eugenia polyantha Wight) : Bersifat astringensia 21. Jambu biji (Psidium guajava L.) : Menyembuhkan diare B. Jenis tanaman obat keluarga yang dimanfaatkan batangnya : 1. Kayu manis (Cinnamomum burmanii) : Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung 2. Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis) : Menyembuhkan asma 3. Pulasari (Alyxia stellata Roem) : Obat perut kembung 4. Brotawali (Tonospora rumphii Boerl) : Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes 5. Kemukus (Piper cubeba L.) : Obat radang selaput lendir saluran kemih 6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) : Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur 7. Delima (Punice granatum L.) : Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika) C. Jenis tanaman oabat keluarga yang dimanfaatkan akarnya : 1. Pepaya (Carica papaya L.) : Obat cacing 2. Aren (Arenga pinnata Merril) : Obat diuretik 3. Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth) : Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi D. Jenis tanaman obat keluarga yang dimanfaatkan umbinya (rimpang) : 1. Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) : Menyembuhkan sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh 2. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) : Menghangatkan badan, menyembuhkan sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot 3. Kencur (Kaempferia galanga L.) : Menyembuhkan sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak 4. Kunyit (Curcuma domestica Val.) : Menyembuhkan diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang 5. Lempuyung (Zingiber zerumbel) : Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare 6. Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt) : Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri 7. Temu giring (Curcuma heynaena Val.) : Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh 8. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) : Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu 9. Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.) : Obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah 10. Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.) : Obat untuk memperlancar air seni (diuretik) E. Jenis tanaman obat keluarga yang dimanfaatkan bijinya : 1. Kecubung (Datura metel) : Menyembuhkan penyakit asma, bisul, dan anus turun 2. Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.) : Menyembuhkan gangguan pencernaan 3. Pinang (Areca catecha L.) : Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita 4. Kedawung (Parkia biglobosa Bentham) : Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia 5. Pala (Myristica) : Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan 6. Jamblang (Eugenia cumini Merr) : Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes) F. Jenis tanaman obat keluarga yang dimanfaatkan buahnya : 1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) : Menyembuhkan penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil 2. Cabai merah (Capsicum annuum L.) : Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin 3. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) : Menyembuhkan penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak 4. Mengkudu (Morinda citrifolia) : Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit 5. Kemukus (Piper cubeba L.) : Obat radang selaput lendir saluran kemih 6. Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.) : Obat anti kembung KF/v/berbagai sumber Selengkapnya...