rss

Minggu, 30 Mei 2010

Tentang Pesantren lagi

Embrio pesantren tumbuh dan berkembang secara bottom up. Cikal bakal pesantren adalah aktifitas yang...dilakukan seoarang alim yang tulus, sederhana dan mandiri. Bermula dari rumah
Mula mula kegiatan pengajian dan pendidikan agama Islam diselenggarakan di rumah ustadz calon kiai. Murid dan santrinya adalah putra putrinya dan anak anak tetangga sekitar rumah. Materi utamanya al quran.
Menyebar sekampung
Setelah masyarakat sekampung desa mengetahui aktifitas ustadz, mereka menitipkan anak anak mereka untuk diajari ngaji dan ilmu agama Islam lainnya. Santri yang bertambah banyak membutuhkan sarana terutama masjid. Maka dibangunlah masjid untuk solat berjamaah sekaligus tempat pendidikan. Pada tahap ini para santri masih pulang ke rumah selepaas mengaji. Sementara ustadz mulai merangkak menjadi tokoh sentral di kampung/desanya melalui aktifitas keagamaan.
Antar Desa

Berita aktifitas pengajian makin menyebar ke desa desa tetangga. Sejalan dengan itu mobilitas ustdz pun semakin tinggi misalnya meliputi pengajian undangan dalam rangka walimah atau peringatan hari besar islam. Selain itu pengajian pasaran yang mirip stadium generale di masjid merupakan cara efektif mengembangkan pesantren. Mulai fase inilah masarakat memberikan SK Kiai, yaitu sebuah pengakuan yang muncul secara alamiah tanpa rekayasa. Pada tahap ini pula santri berdatangan dari luar desa dan menambah jumlah rombongan belajar. Fleksibilitas pesantren dalam menerima calon santri tanpa batasan usia meniscayakan kiai melakukan diversifikasi menu pengajian melalui penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kualifikasi kiai. Pada tahap ini pula institusi pesantren membutuhkan tempat menginap/ asrama untuk santri yang datang dari tempat jauh. Maka didirikanlah asrama secara swadaya mandiri (tidak ada proposal proposalan, karena bertentangan dengan asas kemamdirian ). Setelah melalui tahap ini pesantren dianggap sudah memiliki basik yang cukup untuk mengembangkan sayap ke wilayah yang lebih luas. Jadi sudah siap go publik. Basic dimaksud adalah ketulusan yang teruji, santri banyak dengan motivasi jelas, SK Kiai dari masyarakat, dan institusi yang sudah baik. Wallahu a'lam.

0 komentar:


Posting Komentar